Cerdas Tanpa Batas
Sabtu, 7 Juli 2012 pukul 19.00 tampak beberapa orang menunggu
antrian di Aula Fakultas Ekonomi UNS. Acara yang dikemas dalam Tand Up Commedy
Tour ini menghadirkan Sammy, Luqman Baehaqi, Adjis Doaibu, dan Rindra Marley.
Sudah saatnya materi
komedi menjadi cerdas seperti yang disuguhkan oleh para komik. Lihatlah seperti
Adjis Doaibu yang cermat menggali materi dari realitas kehidupan social politik
di sekitarnya. Adjis lebih sering bermain analogi, dan memutar arah logika.
Sehingga hasilnya adalah sodoran multi interpretative.
Seisi ruangan
disuguhkan banyolan yang ada di sekitar. Mulai dari politik, agama, ekonomi dan
hubungan asmara. Semuanya dikemas secara luwes. Apalagi ketika Sammy memaparkan
mengenai sinetron di negeri ini.
Sebagai tontonan
baru, stand up comedy adalah generasi pelawak yang tumbuh dari kelas menengah
kota, bergaul dalam kultur urban yang dijejali dengan perkembangan gadget
terbaru. Penonton diajak untuk meresapi tiap lawakan yang sebetulnya beberapa
adalah kritik untuk rezim penguasa.
Selain melihat para
komik beraksi, penonton juga disuguhi slide pendek yang mengenang para comedian
terdahulu di negeri. Dengan kata-kata dari pembawa acara bahwa “Bangsa ini
pernah diselamatkan oleh para pelawak.” Mungkin benar seperti apa yang
ditampilkan oleh para komik, mengutip dari kata-kata Sammy, “Bangsa yang besar
adalah bangsa yang menghargai para pelawaknya.”

Comments
Post a Comment